KARANGANYAR – 30 Juli 2025 dalam rangka memperkuat tata kelola keuangan dan pembangunan desa yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa Tahun 2025 di Kabupaten Karanganyar.
Kegiatan yang diikuti oleh para Kepala Desa se-Kabupaten Karanganyar ini menjadi momentum strategis untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi pengelolaan Dana Desa dan pembangunan di tingkat desa. Dengan adanya forum ini, diharapkan penguatan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa dapat tercipta secara lebih optimal dalam upaya membangun desa yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Workshop ini menghadirkan empat panelis dengan kompetensi di bidangnya, yaitu:
- Casytha Arriwi Kathmandu, Anggota Komite IV DPD RI,
- Perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal,
- Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Jawa Tengah, dan
- Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Dalam pemaparannya, para narasumber menyoroti pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan Dana Desa secara tepat guna dan tepat sasaran. Disampaikan pula bahwa transparansi dan akuntabilitas bukan sekadar tuntutan regulasi, melainkan bagian dari komitmen moral dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan melayani.
Selain itu, workshop ini juga menjadi ruang dialog interaktif antara pemerintah desa dengan para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai tantangan dan solusi dalam pengelolaan pembangunan desa, termasuk upaya mencegah penyimpangan, meningkatkan kapasitas aparatur desa, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui kolaborasi lintas lembaga berharap agar akselerasi pembangunan desa dapat berjalan secara lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata yang dirasakan oleh masyarakat.